Pemerintah secara resmi melakukan revitalisasi Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muaro Jambi, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi (5/6). Pada momen itu, dilakukan juga prosesi Tegak Tiang Tuo.
Dimuat dari Indonesia.go.id. Tegak Tuo merupakan tradisi lokal upacara peletakan tiang pancang sebagai simbol berbagai aspek kehidupan dan kekuatan yang harmonis. Prosesi ini merupakan langkah penting untuk mendorong perlindungan warisan budaya.
Kawasan Cagar Budaya Muaro Jambi Direvitalisasi, Terapkan Konsep Harmonisasi Ekosistem
Direktur Jenderal Kemendikbudristek, Hilmar Farid mengatakan KCBN Muaro Jambi tidak hanya menjadi simbol keyakinan Buddha, tetapi pusat pendidikan dan destinasi spiritual. Sehingga bisa menjadi sumber inspirasi dan pengetahuan.
“Melalui upaya ini, kami tidak hanya memperbaiki infrastruktur fisik tetapi juga berkomitmen untuk melakukan kajian mendalam terhadap peradaban Muaro Jambi yang hilang melalui ekskavasi benda sejarah, mengidentifikasi makna-makna budaya dan sejarah yang terkandung di dalamnya,” ucapnya.
Prosesi Tegak Tiang Tuo
Prosesi Tegak Tiang Tuo ini diawali dengan peletakan emas, perak, besi, tapak kuda, dan sawang angin dan diakhiri dengan penaburan setabun tawar dan secupak garam. Setelah prosesi ini, acara dilanjutkan dengan penanaman pohon sebagai simbol pelestarian alam.
“Langkah ini menunjukkan bahwa pembangunan tidak hanya fokus pada aspek fisik candi tetapi juga pada keberlanjutan lingkungan,” jelasnya.
Topeng Labu, Tradisi Hiburan Idulfitri yang Masih Lestari di Muaro Jambi
Hilmar menjelaskan bahwa revitalisasi dan penataan KCBN Muaro Jambi merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Jokowi. Dirinya menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja sama mengawal proses ini.
“Revitalisasi KCBN Muaro Jambi diharapkan membawa perubahan signifikan, khususnya bagi masyarakat sekitar, peradaban Indonesia, serta memperkuat identitas budaya Indonesia di mata dunia,” ucapnya.
Tingkatkan ekonomi sekitar
Sekretaris Daerah Kabupaten Muaro Jambi, Budhi Hartono berharap revitalisasi KCBN Muaro Jambi bisa meningkatkan ekonomi masyarakat melalui UMKM. Sehingga masyarakat sekitar bisa ikut serta dalam pelestarian candi.
“Harus menjadi perhatian bersama adalah dalam rangka untuk mensejahterakan masyarakat sekitar kompleks candi,” jelasnya.
Inovasi Piring Ramah Lingkungan dari Pelepah Pinang yang Berdayakan Petani
Dirinya kemudian mendorong agar ada pelatihan khusus kepada UMKM supaya berdaya saing. Khususnya menyajikan kuliner dan event lain sehingga menarik wisatawan untuk menumbuhkan perekonomian.
“Menambah wawasan UMKM ibu-ibu yang ada di sini, untuk memiliki pengetahuan bagaimana menyajikan kuliner yang menarik dan efek event lain yang semua tentu bermuara kepada pengembangan pendekatan kesejahteraan masyarakat sekitar,” harapnya.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News