alland dharmawan jadi perwakilan indonesia di world bank group youth summit 2024 - News | Good News From Indonesia 2024

Alland Dharmawan Jadi Perwakilan Indonesia di World Bank Group Youth Summit 2024

Alland Dharmawan Jadi Perwakilan Indonesia di World Bank Group Youth Summit 2024
images info

World Bank Group Youth Summit kembali digelar untuk yang ke-11 kalinya dengan tema Inklusi Digital, AI, dan Teknologi Berkelanjutan. Mengambil tema “Powering Progress: Youth Leading the Digital Transformation”, konferensi ini diadakan di markas besar World Bank Group di Washington, D.C., Amerika Serikat.

Konferensi ini adalah kegiatan tahunan terbesar untuk pemuda (usia 18-35 tahun) yang diselenggarakan oleh World Bank Group, menarik ribuan peserta dari berbagai belahan dunia.

Di tahun ini, World Bank Group Youth Summit bertujuan untuk memberdayakan pemuda dalam mengeksplorasi solusi inovatif terhadap tantangan pembangunan, memberikan sarana bagi pemuda untuk berpartisipasi dalam proyek-proyek yang berdampak positif, serta mendorong dialog antara pemuda, World Bank Group, dan pemangku kepentingan utama secara global.

Seleksi untuk konferensi ini sangat kompetitif, dengan lebih dari 4.000 pendaftar dari seluruh dunia, dan hanya 250-300 peserta yang terpilih untuk berpartisipasi secara langsung di markas besar World Bank Group.

Deretan Negara yang Menjadi Perwakilan World Water Forum

Perwakilan dari Indonesia

Salah satu delegasi dalam konferensi ini adalah Alland Dharmawan yang mewakili Indonesia. Alland saat ini menjabat sebagai Asisten Pribadi Anggota Dewan Pertimbangan Presiden dan Anggota Tim Ahli Bidang Ekonomi dan Energi di Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia di Jakarta.

Komitmennya terhadap pembangunan yang berkelanjutan menekankan pentingnya pemerataan dan keadilan bagi negara berkembang dan negara maju.

Dalam konferensi ini, Alland menyampaikan sebuah pidato mengenai perkembangan pesat AI dan bagaimana teknologi tersebut bisa menjadi pedang bermata dua bagi negara maju dan negara berkembang. Mengutip pernyataan dari mantan CEO Google, Eric Schmidt, ia menyebutkan AI akan mengubah dunia dan meningkatkan produktivitas bahkan bagi pekerja yang paling terampil.

Alland menyoroti kekhawatiran bahwa perkembangan pesat AI berpotensi memperlebar kesenjangan antara negara maju dan negara berkembang. Pihak-pihak yang terlambat mengadopsi teknologi dan tidak memiliki akses yang memadai ke teknologi AI memiliki risiko bahwa mereka akan semakin tertinggal.

Dalam pidatonya, Alland mengajukan sebuah pertanyaan soal bagaimana AI dapat dimanfaatkan untuk mengangkat semua pihak, dan bukan hanya segelintir pihak yang memiliki privilese.

Ia menekankan pentingnya memprioritaskan akses dan pendidikan, menyediakan pelatihan dan akses ke literasi digital ke setiap sudut dunia. Kolaborasi dan kerja sama antara pemerintah, sektor swasta, masyarakat, dan organisasi internasional sangat penting untuk mencapai tujuan ini.

Di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Dunia, Sektor Jasa Keuangan Indonesia Tetap Kuat

Paparkan strategi pemanfaatan teknologi

Kompetisi studi kasus juga merupakan salah satu agenda penting dalam konferensi pemuda ini. Kompetisi ini langsung dijuri oleh dewan juri profesional dari Deloitte dan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Alland dan timnya berhasil memenangkan babak regional dari kompetisi ini, yang membuktikan bahwa solusi yang ditawarkan inovatif dan berdampak positif.

Alland memimpin sebuah tim yang terdiri dari enam delegasi dari Taiwan, Indonesia, Republik Afrika Tengah, Afghanistan, dan India. Kasus yang dijadikan bahan diskusi telah dirancang dengan cermat oleh Deloitte dan berfokus untuk mengatasi kesenjangan literasi digital di sebuah negara fiksional bernama Digitalia di wilayah Asia Selatan.

Tujuan dari studi kasus ini adalah untuk merancang peta jalan strategis bagi Digitalia guna meningkatkan literasi digital dan keterampilan digital bagi kaum muda dan wanita, meningkatkan akses ke pekerjaan digital, dan meningkatkan perkembangan ekonomi digital.

Konsisten dengan pidatonya, Alland memanfaatkan teknologi untuk merancang peta jalan strategis yang mengedepankan kesetaraan. Strateginya meliputi mengintegrasikan Teknologi Informasi (TI) ke dalam kurikulum sekolah, mendirikan pusat pelatihan di pusat komunitas lokal dan sekolah bagi mereka yang tidak memiliki akses ke infrastruktur TI, serta merancang kurikulum TI yang memiliki spesialisasi, seperti TI untuk e-commerce.

Pendekatan ini bertujuan untuk memberikan pelatihan bagi kaum muda dan wanita mengenai cara mendirikan toko online mereka sendiri, memungkinkan kaum wanita dan pemuda di industri rumahan untuk memasarkan produk mereka dan mendapatkan penghasilan tambahan.

Potensi Ekonomi Kurban 2024 Diperkirakan Tembus 28 Triliun Rupiah

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Muhammad Fazer Mileneo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Muhammad Fazer Mileneo.

MF
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.