Ubud Food Festival telah memasuki hari ketiga atau hari terakhir, Minggu (2/6/2024). Digelar sejak 31 Mei – 2 Juni 2024 di Taman Kuliner, festival ini berhasil menarik kunjungan dari masyarakat lokal maupun wisatawan mancanegara.
Ubud Food Festival mengambil tema "Take It to the Streats" dengan konsep kuliner kaki lima. Ada sekitar 70 stand makanan yang dihadirkan pada festival ini.
Untuk mengenalkan kekayaan gastronomi Indonesia, Ubud Food Festival juga mendatangkan kepiting asap langsung dari Raja Ampat. Berbagai hidangan global juga disediakan di festival ini, seperti makanan otentik dari Vietnam dan Meksiko.
Pendiri dan Direktur UFF, Janet DeNeefe mengaku sangat senang karena dapat menarik apra pengunjung lokal dan mancanegara untuk merasakan kekayaan kuliner Indonesia dalam sajian jajanan kaki selama tiga hari penuh.
Tidak hanya festival makanan, festival ini juga mendatangkan lebih dari 100 chef, ikon kuliner, pemilik restoran, aktivis lingkungan, hingga para inovator yang mengisi program-program menarik di festival ini, baik yang berbayar maupun gratis.
"Selain sajian kuliner tersebut, Ubud Food Festival juga akan menunjukkan demo masak dari koki dan keturunan keluarga yang masih melestarikan resep tradisional daerah," ujar Janet DeNeefe saat membuka Festival Ubud Food 2024 di Ubud, Bali, Kamis (30/5/2024) malam.
Festival ini juga turut mempromosikan makanan hasil fermentasi khas Indonesia dan alat masak dari berbagai wilayah di Indonesia.
Ragam Kegiatan Ubud Food Festival
Sejak dicetuskan pada 2015 lalu, Ubud Food Festival konsisten menyelenggarakan berbagai kegiatan yang cukup luas, mencakup demo memasak, forum makanan, special event, masterclass, musik, pemutaran film, serta pasar makanan dan minuman yang menampilkan puluhan kuliner.
Berbagai kegiatan seru dihadirkan di Ubud Food Festival tahun ini di antaranya
- Wisata kuliner dengan mendatangi rumah Ibu Oka, pemilik babi guling legendaris Ubud; tur ke Pabrik Anggur Sababay, kilang anggur yang terletak di Gianyar; berpetualang ke Karusotju, pabrik penyulingan yang telah menciptakan kembali tradisi kuno arak Indonesia, yang dibuat dengan terampil dari Cilembu, ubi madu lokal; hingga bertamu ke desa pesisir Les untuk bertemu dengan Chef Yudi, seorang pendeta dan koki desa yang menampilkan masakan asli Bali di dapur bambu bergaya pedesaannya, seperti Sop Ikan Bali, Sate Lilit, Ikan Kukus Bambu, Lawar Cabai, dan Seafood Ngiyu
- Lokakarya melukis tema botani bersama seniman Tatiana Efimova
- Demo pembuatan kompos untuk mencegah surplus makanan serta mempraktikkan pengelolaan limbah makanan. Kegiatan ini merupakan salah satu bagian dari sustainability forum yang digelar perdana.
- Program film dengan menayangkan kisah para pahlawan kuliner lokal yang kembali ke ladang, laut, dan desa mereka masing-masing.
- Teater kuliner, hingga pertunjukan musik tradisional.
Kegiatan-kegiatan tersebut dapat diikuti oleh peserta secara gratis maupun berbayar, mulai dari Rp100.00 an.
UFF menampilkan para pelopor gastronomi, seperti pemenang World Barista Championship 2024, Mikael Jasin; chef ternama asal Bali, Wayan Kresna Yasa; bartender Indonesia yang telah diakui dunia, Agung dan Laura Prabowo; chef selebriti Korea, Daeyong Kwon; chef dari hutan Papua, Charles To
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
