nasi krawu ternyata punya gresik lho - News | Good News From Indonesia 2024

Nasi Krawu Ternyata Punya Gresik, lho!

Nasi Krawu Ternyata Punya Gresik, lho!
images info

Tahu nggak Kawan, bahwa nasi krawu merupakan makanan khas Gresik yang dikenal karena nasi pulennya dan penyajiannya dengan daun pisang. Didalam hidangannya terdapat banyak varian lauk. Termasuk irisan daging sapi, semur daging, jeroan sapi, sambal petis, dan serundeng. Dengan sambal terasi yang menyertainya memiliki rasa pedas yang khas. Kawan pasti kepo resep lengkapnya kan?

Sebelumnya perlu Kawan ketahui, nasi krawu berasal dari Nasi Madura. Namun, telah disesuaikan dengan selera masyarakat Gresik. Pada tahun 2020, nasi krawu ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh Kemenristek RI sebagai Kuliner Asli Gresik.

Resep nasi krawu biasanya menggunakan daging sapi has, daun salam, serai, santan kental, bawang merah, bawang putih, kemiri, lengkuas, dan asam jawa. Hidangan ini disajikan dengan dua jenis serundeng, yaitu serundeng merah dan kuning. Ada yang tahu varian serundengnya apa saja?

Nasi krawu terdiri dari nasi putih pulen dengan suwiran daging sapi berbumbu pedas, serta taburan serundeng atau poya yang terbuat dari kelapa parut. Nah, varian serundengnya ini disebut "Poya!" yang merupakan kunci kelezatan nasi krawu. Poya sendiri memiliki dua varian, yaitu poya kuning manis dan poya oranye kemerahan yang sedikit pedas.

Baca Juga:Nasi Becek, Legenda Kuliner dari Nganjuk

Nasi krawu biasanya dibungkus daun pisang dan disajikan dengan sambal terasi, serta lauk tambahan seperti telur asin dan jeroan sapi dengan kuah semur. Kenikmatannya semakin terasa dengan bungkusan daun pisang.

Untuk krawu merah, bahan yang digunakan adalah kelapa parut, bawang putih, cabai merah besar, cabai rawit, garam, dan sedikit gula. Sementara itu, krawu kuning terdiri dari kelapa parut, bawang putih, kunyit, daun jeruk, garam, dan sedikit gula.

Pelengkap hidangan ini biasanya termasuk sambal terasi, bawang goreng, dan timun untuk lalapan. Tentu Kawan kepo, dong, bagaimana sejarah nasi krawu yang unik ini?

Sejarah Nasi Krawu

Nasi krawu sendiri memiliki sejarah kaya yang berasal dari awal abad ke-20. Hidangan ini berawal dari nasi Madura, sebuah masakan dari Pulau Madura di Jawa Timur, namun mengalami perubahan signifikan untuk menyesuaikan selera lokal di Gresik.

Hidangan ini diyakini dipengaruhi oleh nasi Madura yang dibawa oleh leluhur dari Madura ke Gresik. Pengaruh ini terlihat dalam penggunaan nasi Madura di nasi krawu, yang dimasak dengan campuran rempah dan bumbu yang unik.

Nasi krawu mulai populer di Gresik pada awal abad ke-20, terutama setelah Sarekat Islam Afdeling Grisse, sebuah organisasi Islam lokal, mengadakan kongres di Surabaya pada tahun 1913. Acara ini mempertemukan orang-orang dari berbagai wilayah Indonesia, termasuk Madura, yang memperkenalkan tradisi kuliner mereka kepada penduduk lokal.

Hidangan ini menjadi populer di kalangan masyarakat setempat yang mengadaptasinya dengan menambahkan lebih banyak rempah dan cabai.

Baca Juga: Nasi Boran, Makanan Khas Lamongan Cetak Rekor Muri!

Seiring waktu, nasi krawu berkembang dengan berbagai lauk tambahan— seperti bahan yang telah disebutkan sebelumnya. Hidangan ini biasanya disajikan dengan sambal petis dan sambal terasi, yang dibuat dari pasta udang fermentasi dan cabai.

Kawan GNFI harus bangga nih! Nasi krawu sendiri telah diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh pemerintah Indonesia yang mencerminkan pentingnya budaya dan sejarah yang signifikan. Sekarang, hidangan ini dianggap sebagai simbol warisan budaya kaya Gresik dan representasi dari keragaman kuliner kota tersebut.

Singkatnya, sejarah nasi krawu sangat terkait dengan pertukaran budaya dan adaptasi yang terjadi di Gresik pada awal abad ke-20. Hidangan ini telah berkembang seiring waktu dengan memasukkan cita rasa dan bahan lokal, menjadikannya representasi unik dan lezat dari tradisi kuliner Gresik.

Baca Juga: Cita Rasa Nasi Punel, Makanan Khas Bangil Pasuruan yang Dinobatkan Menjadi Warisan Budaya

Filosofi Nasi Krawu

Nasi krawu sendiri memiliki makna budaya yang mendalam yang mencerminkan nilai-nilai dan tradisi lokal. Hidangan ini sangat terkait dengan sejarah dan pertukaran budaya antara orang Madura dan penduduk lokal Gresik.

Nama "Nasi Krawu" berasal dari kata Jawa "krawukan," yang berarti mengambil makanan langsung dengan tangan, tanpa menggunakan alat makan. Hal ini mencerminkan penekanan budaya pada makan bersama dan ikatan sosial dalam masyarakat Jawa.

Hidangan ini merupakan perpaduan rasa Madura dan Gresik lokal, dengan penekanan pada penggunaan kelapa, cabai, dan rempah-rempah lainnya. Kombinasi rasa dan tekstur dalam nasi krawu dimaksudkan untuk menimbulkan rasa hangat, nyaman, dan kebersamaan, yang semuanya merupakan aspek penting dari budaya Jawa.

Nasi krawu dapat dilihat sebagai simbol dari pertukaran budaya dan adaptasi yang terjadi di Gresik dari waktu ke waktu. Hidangan ini mewakili perpaduan tradisi kuliner yang berbeda dan evolusi selera serta preferensi lokal.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NH
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.