Beberapa waktu yang lalu, dunia maya dihebohkan dengan aktris ibu kota, Dinda Hauw, yang mengalami ketidaknyamanan di area matanya. Dinda Hauw menyatakan bahwa matanya terasa sakit dan disertai adanya bintitan yang semakin membengkak dan tak kunjung menghilang. Hal tersebut dialaminya semenjak jelang bulan Ramadan tahun 2024.
"Capek banget sama ini bintitan dari sebelum puasa sampe sekarang belum ilang," tulis Dinda Hauw di Instagram Story-nya, Selasa (19/3/2024).
Karena tidak ingin kondisinya menjadi lebih parah, Dinda Hauw pun memeriksakan kondisinya ke dokter.
Berdasarkan keterangan dokter, mata Dinda Hauw bukan hanya sekedar mengalami bintitan biasa. Namun, ia mengalami suatu penyakit bernama kalazion. Maka dari itu, ia harus melakukan operasi untuk meringankan gejala dan dampak negatif dari kalazion tersebut.
Menurut Halodoc, Kalazion (kista mata) merupakan suatu pembengkakan atau benjolan yang sering terjadi di area kelopak mata bagian atas. Kondisi tersebut dapat terjadi akibat adanya penumpukan kelenjar minyak (meibom) secara perlahan dan kemudian mengalami penyumbatan.
Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan mengenai kalazion, penyebab, dan gejala yang perlu kita waspadai.
5 Aplikasi Tes Mata Minus di Smartphone
Apa Itu Kalazion?
Kalazion merupakan suatu kondisi lesi inflamasi paling umum yang terjadi di area kelopak mata. Biasanya kondisi tersebut dapat ditandai dengan adanya nodul kelopak mata yang membesar secara perlahan dan tidak nyeri tekan.
Kalazion biasanya tidak berbahaya dan dapat disembuhkan dengan sendirinya. Namun, juga dapat menimbulkan komplikasi kronis. Maka dari itu diperlukan evaluasi lebih lanjut untuk mengetahui adanya keganasan.
Penyebab Kalazion
Lalu apa penyebab kalazion seperti yang pernah dialami oleh Dinda Hauw tersebut?
Mengutip dari Clevelandclinic, kalazion berkembang ketika ada sesuatu yang menghalangi kelenjar minyak kecil di kelopak mata. Kelenjar ini (kelenjar meibom) memiliki tugas untuk membantu menjaga kelembapan mata. Apabila kelenjar tersumbat, maka itu akan mulai menahan minyak dan membengkak.
Lama-kelamaan, cairan tersebut akan terkuras sehingga menyebabkan iritasi pada kulit di sekitar kelopak mata. Iritasi ini dapat menyebabkan benjolan keras berisi minyak dan cairan di area sekitar kelopak mata.
Menurut Alodokter, Pada beberapa kasus, kalazion tidak menyebabkan komplikasi. Namun, terkadang juga benjolan dapat terinfeksi dan menyebar ke seluruh kelopak mata dan jaringan di sekitarnya. Sehingga hal tersebut dapat menyebabkan selulitis orbita.
Selulitis orbita tersebut nantinya dapat menyebabkan kelopak mata memerah dan membengkak sehingga penderitanya tidak bisa membuka mata. Penderita juga akan merasakan nyeri hebat pada mata yang disertai demam.
Selain itu, mengutip laman Halodoc, Kalazion lebih sering terjadi pada orang dewasa daripada anak-anak. Risiko meningkat apabila seseorang tersebut mengalami kondisi seperti:
1. Peradangan kelopak mata (blepharitis)
2. Kondisi kulit seperti dermatitis seboroik atau jerawat rosacea
3. Mengidap penyakit kronis seperti diabetes
4. Pernah mengalami kalazion sebelumnya
Belajar Daring Selama Pandemi, Kesehatan Mata Anak Memburuk
Gejala Kalazion
Mengutip dari Halodoc, Beberapa gejala kalazion termasuk benjolan atau pembengkakan kecil di kelopak mata bagian atas. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, rasa nyeri biasanya muncul pertama dan kemudian hilang sendiri.
Adapun gejala kalazion tambahan, antara lain:
1. Benjolan kecil di kelopak mata, terutama di kelopak atas
2. Kelopak mata membengkak
3. Rasa tidak enak atau mengganjal pada mata
4. Kulit kelopak merah
5. Mata berair
6. Iritasi pada mata
7. Jika kalazion cukup besar, maka penglihatan akan menjadi kabur
Itulah penjelasan mengenai kalazion, penyebab, dan gejalanya seperti yang pernah dialami oleh Dinda Hauw.
Sumber referensi:
https://www.halodoc.com/kesehatan/kalazion
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News