mengenal asal usul hari buruh dalam catatan sejarah masuknya kapitalisme di indonesia - News | Good News From Indonesia 2024

Mengenal Sejarah Hari Buruh dalam Catatan Sejarah Masuknya Kapitalisme di Indonesia

Mengenal Sejarah Hari Buruh dalam Catatan Sejarah Masuknya Kapitalisme di Indonesia
images info

Berbagai aksi demonstrasi dilakukan pada Hari Buruh Internasional atau biasa dikenal dengan istilah May Day yang dilakukan setiap tanggal 1 Mei. Pekerja di seluruh dunia akan bersatu untuk menyuarakan tuntutan agar mendapatkan tuntutan jam kerja yang lebih adil dan hak-hak dasar lainnya.

Peringatan Hari Buruh di Indonesia (5/1/2024) telah dilakukan di Jakarta, yang mendulang partisipasi pekerja dari seluruh Indonesia, seperti Surabaya, Semarang, Bandung, Serah, Makassar, Ternate, dan Mimika. Terdapat dua tuntutan utama yang diserukan oleh pekerja, yakni cabut omnibus law (UU Cipta Kerja) serta hapus outsourcing dan tolak upah murah.

Sejarah Hari Buruh Sedunia dimulai dari adanya tragedi Haymarket pada tahun 1886 di Chicago, Amerika Serikat. Demonstrasi dilakukan pekerja yang menuntut hak-hak mereka di tempat kerja, tetapi peristiwa ini berakhir dengan kekerasan yang menyebabkan kematian. Atas terjadinya hal tersebut, empat aktivis buruh dipenjara dan dijatuhi hukuman mati dengan tuduhan melakukan tindakan terorisme.

Kemudian, Hari Buruh Internasional ditetapkan oleh Kongres Buruh Internasional di Paris, Prancis, pada tahun 1889. Sejak itu, May Day menjadi momen pekerja di seluruh dunia untuk menyuarakan hak-hak mereka, melalui aksi demonstrasi, unjuk rasa, dan diskusi publik. Di Indonesia, Hari Buruh mulai ditetapkan sebagai hari libur nasional pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tahun 2013.

Kapitalisme ke Imperialisme di Indonesia

Sejarah lahirnya buruh memiliki kaitan erat dengan masuknya budaya kapitalisme di Indonesia. Negara-negara maju berbondong-bondong membuka jalan industri yang dipadukan dengan kapital bank yang melahirkan kapital finansial.

Sesuai dengan hal tersebut, kapitalisme telah berkembang menjadi imperialisme. Tingkat ini dicapai pada peralihan yang terjadi dari abad ke-19 ke abad ke-20, ketika seluruh dunia telah dikuasai oleh kapital dari semua daerah koloni negara-negara imperialis.

Permulaan zaman imperialis di Indonesia timbul ketika industri-industri modern mulai berkembang dan menjadi negara borjuis kecil. Imperialisme mampu menghancurkan cultuurstelsel dan monopoli negara.

Asal-usul Hari Buruh di Indonesia

Indonesia sendiri mengenal gerakan buruh melalui sistem tanam paksa yang telah dipraktikkan oleh Pemerintah Belanda pada masa penjajahan atau sekitar tahun 1930. Periode ini menyebabkan pemilik lahan pertanian dipaksa untuk kerja rodi kepada pemerintah, petani bekerja sebagai buruh tanpa upah dan berada dalam ikatan feodalisme.

Namun, Pemerintah Belanda mulai menerapkan Sistem Politik Terbuka (Liberal) pada tahun 1870. Sehingga praktik-praktik feodalisme yang menguntungkan Belanda mulai ditinggalkan, posisi pekerja rodi juga berubah menjadi pekerja kontrak.

Masuknya investor (pemodal swasta) yang menanamkan modal ke Nusantara (Sekarang Indonesia) mengakibatkan peningkatan pengembangan industri dan perkebunan baru, tetapi hal ini berdampak buruk pada pekerja. Seperti munculnya eksploitasi tenaga kerja dan upah pekerja yang terlalu rendah, menyebabkan rakyat luar pulau Jawa enggan untuk bekerja di perkebunan milik swasta.

Baca juga: Kisah Marsinah, Seorang Pahlawan Buruh asal Nganjuk yang Mengikuti Jejak Kartini

Sebagai contoh, penduduk Jawa rata-rata bersedia bekerja kepada pemerintah meskipun diberi upah sedikit, karena adanya ikatan dengan pejabat desa yang memaksa mereka untuk bekerja. Sementara pekerja Sumatra Timur enggan bekerja karena jumlah penduduk terlalu sedikit untuk perkebunan yang sangat luas.

Untuk mengatasi hal tersebut pemerintah melakukan berbagai cara untuk mendapatkan pekerja, seperti melalui werek (agen tenaga kerja) dengan menyandera calon pekerja dan dikirimkan ke Sumatra Timur. Meskipun pada akhirnya Pemerintah Belanda harus mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk menyewa werek.

Pada tahun 1888 Pemerintah Kolonial Belanda mengeluarkan peraturan mengenai persyaratan hubungan kerja kuli kontrak di Sumatera Timur (koeli ordonantie) yang menyangkut hubungan majikan dan kuli kontrak. Penerapan aturan ini diikuti dengan ancaman hukuman bagi pekerja yang melanggar peraturan kontrak (poenalie sanctie) terutama pekerja yang tidak bersedia bekerja dan melarikan diri dari tempat kerja. Peraturan inilah yang mendasari gerakan buruh akibat dari sikap majikan untuk mengakali pekerja.

Gerakan Transformasi Buruh

Keprihatinan kaum humanis kepada pekerja Indonesia, menumbuhkan gagasan politik balas budi atau politik etis, yang menerapkan daerah jajahan bukan hanya dimanfaatkan untuk diambil hasilnya saja, tetapi juga harus menyejahterakan rakyatnya.

Kebijakan inilah yang memengaruhi kehidupan masyarakat, salah satunya yaitu munculnya organisasi politik dan serikat pekerja. Indische Bond yang dibentuk pada 1899, menjadi wadah rakyat Indonesia untuk menjadi pekerja dalam berbagai bidang, termasuk pekerja kantor pos, pegawai kereta api, dan kantor pajak.

Namun, kesenjangan pendapatan masih dirasakan, sehingga beberapa pekerja melakukan aksi mogok kerja yang dilakukan pada 21 Januari 1922. Aksi ini dilandasi oleh upaya eksploitasi jam kerja tinggi yang tidak diiringi dengan upah yang setara.

Situasi krisis ini membuat pemerintah berupaya untuk terus merumuskan solusi dalam rangka mengatasi masalah pekerja.

Keberadaannya Belum Aman, Komnas HAM Keluarkan 8 Rekomendasi Nasib Buruh

Referensi:

  • https://www.marxists.org/indonesia/indones/1952-AiditSejarahGerakanBuruhIndonesia.htm
  • https://journal.uny.ac.id/index.php/istoria/article/view/35500
  • https://www.rri.co.id/iptek/664829/sejarah-peringatan-hari-buruh-sedunia#:~:text=Sejarah%20Hari%20Buruh%20Sedunia%20dimulai,hak%20mereka%20di%20tempat%20kerja.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

WS
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.