taman budaya gwk bali menjadi tempat gala dinner untuk world water forum 2024 - News | Good News From Indonesia 2024

Taman Budaya GWK Bali Menjadi Venue Welcoming Gala Dinner WWF 2024, Apa Itu GWK?

Taman Budaya GWK Bali Menjadi Venue Welcoming Gala Dinner WWF 2024, Apa Itu GWK?
images info

Perhelatan World Water Forum 2024 tinggal menghitung hari lagi. Pemerintah dan pihak pihak terkait, termasuk organisasi non-pemerintah dan sektor swasta, telah melakukan persiapan yang matang demi kelancaran acara. Salah satu upaya pentingnya adalah menetapkan agenda dan lokasi acara.

Taman budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK) dipilih menjadi salah satu bagian acara World Water Forum 2024. Disini akan diadakan kegiatan Welcoming Gala Dinner pada hari Minggu, 19 Mei 2024. Ini bukan menjadi kali pertama GWK dipilih sebagai tempat acara acara internasional yang bergengsi. Sejak peresmiannya, GWK telah menjadi tuan rumah bagi berbagai pertemuan acara atau konferensi Internasional di Indonesia, seperti IMF dan World Bank di tahun 2018, serta KTT G20 di yang baru saja terselenggara pada bulan November tahun 2022.

Indonesia Menggagas Hari Danau Sedunia melalui 10th World Water Forum (WWF10) 2024 di Bali

Mengenal Taman Budaya GWK

Taman budaya GWK (Garuda Wisnu Kencana) adalah salah satu destinasi ikonik yang menjadi magnet utama bagi para wisatawan yang mengunjungi Pulau Bali. Tempat ini diresmikan pada tanggal 22 September 2018 oleh Presiden Jokowi. Terletak di Desa Ungasan, Kuta Selatan, Kab. Badung.

Adanya taman budaya GWK, didedikasikan sebagai panggung memperkenalkan kebudayaan nusantara kepada masyarakat. Di sini kerap kali terselenggara penampilan seni, tari, musik, dan budaya tradisional Bali. Kawan GNFI dapat menikmati pertunjukkan atraksi budaya di setiap harinya mulai dari pukul 08.00 - 21.00 WITA. Salah satu pertunjukkan fenomenalnya adalah pagelaran tari kecak dan ogoh ogoh yang membawakan kisah cinta Sri Rama dan Dewi Shinta.

Tari Kecak di Taman Budaya GWK
info gambar

Tak hanya itu saja, dengan luas mencapai 240 hektar dan memiliki kapasitas hingga 75 ribu orang. Taman budaya GWK memiliki berbagai venue venue yang dapat digunakan sebagai tempat rekreasi maupun mengadakan acara acara publik dalam skala kecil dan besar. Seperti Wisnu Plaza, Lotus Pond, Indraloka Garden, Street Theatre, Kura-Kura Plaza, Tirta Amertha, Tirta Agung, Asana Artseum, dan masih banyak lagi.

Fakta Fakta Unik Patung GWK

Patung Garuda Wisnu Kencana
info gambar

Di wilayah komplek taman budaya Garuda Wisnu Kencana, terdapat sebuah patung besar yang bernama Garuda Wisnu Kencana. Patung ini menjadi maskot taman budaya GWK sendiri dan juga maskot bagi daerah Bali. Keberadaan patung ini ternyata memiliki berbagai fakta fakta unik dan menarik, sebagai berikut :

Makna Filosofi

Patung ini menggambarkan sosok Dewa Wisnu yang tengah mengendarai burung garuda. Dalam ajaran Hindu, Dewa Wisnu adalah dewa pemelihara alam semesta. Sedangkan, burung garuda melambangkan kesetiaan dan pengabdian tanpa pamrih. Adanya patung GWK menjadi sebuah simbol penyelamat bagi lingkungan dan dunia.

Patung Terbesar ke-3 di Dunia

Patung GWK memiliki tinggi 121 meter, mengalahkan tinggi patung Liberty di Amerika Serikat. Menjadikannya berada di posisi ke tiga sebagai patung tertinggi di dunia, setelah Statue of Unity di India dan The Spring Temple Buddha di China. Serta patung tertinggi di Indonesia. Ukurannya yang besar dan tinggi membuat patung GWK dapat terlihat dari jarak pandang 20 km. Kawan GNFI dapat melihat patung ini dari daerah Kuta, Nusa Dua, Sanur, hingga Tanah Lot.

Proses Pembangunan 28 tahun

Proses pembangunan patung GWK memerlukan waktu 28 tahun lamanya. Dilansir dari news.detik.com, proyek ini digagas dan diprakarsai oleh I Nyoman Nuarta, seorang seniman asal Bali. Menurut beliau, di Bali diperlukan sebuah kawasan wisata baru yang menunjukkan nilai budaya bangsa dan menjadi tempat pentas kesenian nusantara. Ide pembangunanan GWK akhirnya disetujui oleh presiden kala itu, Presiden Soeharto. Pembangunannya dimulai dari tahun 1990 dan selesai pada 22 September tahun 2018. Menghabiskan dana sebesar Rp. 450 miliar.

Proses pembangunan yang memakan waktu lama ini dikarenakan prosesnya sempat terhenti di tengah jalan kala insiden krisis moneter di tahun 1998. Setelah terbengkalai lama, proyek ini kemudian diteruskan kembali oleh PT. Alam Sutera Realty Indonesia tahun 2013. Sang pemrakarsa ditugaskan kembali untuk menyelesaikan pembuatan patung ini. Dalam prosesnya, I Nyoman Nuarta menggandeng 120 seniman patung lokal lainnya untuk turut andil.

Terbuat dari Bahan Logam

Berbeda dengan patung pada umumnya yang terbuat dari batu yang dipahat. Patung GWK terbuat dari campuran baja dan tembaga seberat 4.000 ton. Sedangkan, bagian konstruksi patungnya terbuat dair bahan tembaga dan kuningan. Bagian ini mampu menompang 21.000 batang baja dengan berat 2.000 ton dan 170.000 buah baut.

Viral, Video Pemasangan Kepala Patung Dewa Wisnu Seberat 4 Ton di GWK Bali

Sumber :

https://www.gwkbali.com/pages/the-cultural-heritage

https://indonesiabaik.id/infografis/patung-gwk-representasi-dewa-pelindung-alam-semesta#:~:text=Indonesiabaik.id%20%2D%20Taman%20Budaya%20Garuda,wisatawan%20berkunjung%20ke%20Pulau%20Bali.

https://s.id/worldwaterforumpedia?s=qr

https://news.detik.com/berita/d-6409300/sejarah-patung-gwk-bali-profil-hingga-latar-belakang-berdirinya#:~:text=Patung%20GWK%20(121%20meter)%20menjadi,dan%20Mynmar%20(130%20meter).

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

LS
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.