Pendidikan, dalam segala subtansinya, adalah pondasi bagi pengembangan diri setiap individu dalam menjalani kehidupan. Ia bukan sekadar sebuah proses belajar di bangku sekolah. Namun, lebih dari itu, merupakan perjalanan kehidupan yang membentuk karakter, pengetahuan, dan keterampilan seseorang untuk menghadapi tantangan dunia.
Hak atas pendidikan adalah hak asasi setiap manusia, yang tidak boleh dibatasi oleh latar belakang sosial, ekonomi, atau budaya. Ki Hajar Dewantara, dengan semangat yang menggebu, memimpin gerakan pendidikan yang menggagas hak atas pendidikan bagi semua individu tanpa memandang status sosial atau ekonomi.
Melalui Taman Siswa, beliau membela keyakinan bahwa pendidikan adalah hak dasar setiap manusia, yang harus diakses dan dinikmati oleh semua orang, sehingga masyarakat dapat berkembang secara merata dan berkeadilan.
Penulis yakin bahwa Kawan GNFI sudah tahu jika masa depan itu tergantung dari apa yang kita lakukan sekarang. Untuk mencapai masa depan yang cerah, tentunya kita membutuhkan bekal pendidikan. Sebab, dalam pendidikan, kita akan mendapatkan banyak hal yang berharga seperti pengetahuan, keterampilan, pengalaman, dan bahkan peluang atau kesempatan.
Nah, dari sini, dapat kita pahami bahwa pendidikan itu sangat penting.
Kenapa 2 Mei Diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional?
Tantangan dan Hambatan Pendidikan di Indonesia
Di tengah perkembangan teknologi yang semakin masif, muncul berbagai tantangan dan hambatan dalam pendidikan di Indonesia. Meskipun teknologi memungkinkan akses yang lebih luas terhadap pengetahuan, tetapi terdapat risiko terkait dengan krisis etika.
Adanya pengetahuan tanpa didasari oleh nilai-nilai moral dan etika dapat membawa dampak negatif bagi masyarakat. Selain itu, kondisi pendidikan di Indonesia juga masih belum merata di berbagai daerah. Sulitnya akses ke sekolah, perbedaan budaya dan adat istiadat, serta kualitas kompetensi, dan tenaga pengajar yang tidak merata menjadi beberapa hambatan yang dihadapi.
Strategi pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) sebagai upaya peningkatan pendidikan berkualitas masih terbatas pada beberapa provinsi saja, dengan banyaknya hambatan dalam penerapannya.
Partisipasi Semua Kalangan
Partisipasi dari semua kalangan dalam mengatasi tantangan pendidikan menjadi sangat penting, karena masyarakat merupakan salah satu lingkungan yang mendukung pendidikan seorang individu. Di dalam lingkungan masyarakat, individu akan belajar bersosialisasi dan memperoleh keterampilan yang penting.
Fungsi masyarakat sebagai pusat pendidikan sangat bergantung pada tingkat perkembangan masyarakat itu sendiri dan sumber-sumber belajar yang tersedia di dalamnya. Lembaga-lembaga masyarakat, seperti kelompok sebaya, organisasi, dan media massa, memiliki peran edukatif yang besar.
Oleh karena itu, sebagai bagian dari masyarakat, kita perlu meningkatkan partisipasi dan kepedulian kita terhadap pendidikan di lingkungan tempat tinggal kita. Selain partisipasi dari masyarakat, peran pemerintah dan kebijakan yang dibuatnya juga sangat penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Pemerintah memiliki tanggung jawab untuk menciptakan kebijakan yang mendukung akses pendidikan yang merata dan berkualitas bagi semua warga negara. Hal ini mencakup alokasi anggaran yang memadai untuk pendidikan, peningkatan kualitas guru dan infrastruktur sekolah, serta pengembangan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan zaman.
Selain itu, pemerintah juga bertanggung jawab untuk memastikan adanya perlindungan terhadap hak pendidikan bagi semua individu, tanpa memandang latar belakang sosial, ekonomi, atau budaya.
Dengan adanya partisipasi aktif dari pemerintah dan implementasi kebijakan yang efektif, pendidikan dapat menjadi lebih inklusif, merata, dan berkualitas, sehingga membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih cerah dan gemilang.
Mereformasi Sistem Pendidikan, Merangkul Teknologi Digital untuk Pembelajaran Abad 21
Peran Pendidikan dalam Masa Depan Gemilang
Peran pendidikan dalam mencapai masa depan gemilang bagi suatu negara tidak dapat dipandang remeh. Pendidikan memiliki kekuatan untuk mengubah nasib dan membuka pintu kesempatan bagi setiap individu. Dengan pendidikan yang berkualitas, masyarakat dapat menghasilkan sumber daya manusia yang unggul, kreatif, dan inovatif.
Masa depan gemilang suatu negara bergantung pada kualitas pendidikan yang diberikan kepada generasi muda. Pendidikan yang baik tidak hanya mencakup aspek akademis, tetapi juga membentuk karakter, moral, dan keterampilan yang diperlukan untuk sukses dalam kehidupan.
Dengan memprioritaskan pendidikan yang berkualitas, negara dapat memastikan bahwa setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dan berkontribusi pada kemajuan bangsa. Oleh karena itu, pendidikan harus menjadi fokus utama dalam upaya mencapai visi masa depan gemilang, termasuk dalam pencapaian Indonesia Emas 2045.
Kontribusi Tokoh-Tokoh Pendidikan Indonesia
Jika kita membahas pendidikan di Indonesia, tentunya ada banyak tokoh yang berperan dibalik pendidikan kita saat ini. Misalnya Ki Hajar Dewantara, dengan semangat merdeka belajar, ia mendirikan Taman Siswa sebagai bentuk perlawanan terhadap sistem pendidikan yang diskriminatif.
Sementara itu, melalui penyusunan Sumpah Pemuda, Muhammad Yamin memperjuangkan hak pendidikan merata untuk semua anak bangsa. Selanjutnya, para pendiri Budi Utomo, seperti Dr. Wahidin Soedirohoesodo, Dr. R. Soeroso, dan Dr. Tjipto Mangoenkoesoemo, bertekad memperluas akses pendidikan bagi masyarakat pribumi.
Dr. Ir. H. Soekarno, dalam visinya untuk kemerdekaan, menegaskan pentingnya pendidikan sebagai fondasi pembangunan nasional. Di samping itu, Prof. Dr. Ing. BJ. Habibie, dengan kecintaannya pada sains dan teknologi, memperjuangkan peningkatan pendidikan tinggi di Indonesia.
R.A. Kartini, sebagai pahlawan emansipasi wanita, berjuang keras untuk memperjuangkan hak-hak pendidikan bagi perempuan. Tak kalah pentingnya, dedikasi Dr. Abdul Qadir Djojonegoro dalam pembentukan kurikulum turut membentuk arah pendidikan nasional.
Terakhir, Anies Baswedan, melalui reformasi pendidikan, berusaha menciptakan sistem pendidikan yang lebih inklusif dan berkualitas. Kesemua tokoh ini telah memberikan kontribusi berharga dalam memajukan pendidikan di Indonesia, melalui perjuangan dan dedikasi mereka yang tiada henti.
Pentingnya Pendidikan dan Pelatihan untuk Menekan Angka Pengangguran
Dari beberapa hal yang udah kita bahas di atas, semoga Kawan GNFI semakin yakin bahwa pendidikan adalah kunci untuk membuka pintu masa depan yang cerah bagi bangsa ini. Tidak hanya pendidikan formal di sekolah, tetapi juga pendidikan non-formal yang memberdayakan setiap individu untuk meraih potensinya yang terbaik.
Mari kita terus menggaungkan semangat ini, tidak hanya dalam kata-kata, tetapi juga dalam tindakan nyata. Setiap langkah kecil kita dalam memperjuangkan pendidikan adalah kontribusi berharga bagi masa depan bangsa ini. Mari kita bergandengan tangan, bersatu dalam meraih masa depan yang gemilang. Bersama pendidikan, masa depan kita wujudkan.
Selamat Hari Pendidikan Nasional 2024, Bergerak Bersama, Lanjutkan Merdeka Belajar!
Referensi:
- Safitri, A. O., Yunianti, V. D., & Rostika, D. (2022). Upaya peningkatan pendidikan berkualitas di Indonesia: Analisis pencapaian sustainable development goals (SDGs). Jurnal Basicedu, 6(4), 7096-7106.
- Sutikno, A. N. (2020). Bonus demografi di indonesia. VISIONER: Jurnal Pemerintahan Daerah Di Indonesia, 12(2), 421-439.
- Normina, N. (2016). Partisipasi masyarakat dalam pendidikan. Ittihad, 14(26).
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News