Istilah strawberry generation sedang hangat diperbincangkan saat ini. Konon katanya, generasi ini memiliki mental yang lembek seperti buah strawberry. Jika dilihat pada permukaannya, buah strawberry memang terlihat menarik, tetapi mudah rapuh apabila diinjak.
Gambaran visual strawberry inilah yang katanya cocok untuk menggambarkan generasi sekarang. Perilaku anak di masa kini tentunya dipengaruhi oleh bagaimana pola asuh orang tua dalam mendidik. Faktor pola asuh memegang peranan paling penting dan utama pada perkembangan anak.
Pada artikel ini akan dibahas tentang latar belakang penyebab munculnya strawberry generation yang meliputi beberapa faktor berdasarkan bukti penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya.
Karakteristik Generasi Strawberry
Generasi strawberry digambarkan sebagai generasi yang selalu ingin instan dalam segala hal dan sangat mudah menyerah pada suatu hal. Katakanlah ada pekerjaan yang sulit, maka mereka akan sangat mudah untuk putus asa dalam mengerjakan pekerjaan yang sulit tersebut.
Padahal segala sesuatu di dunia ini haruslah didapatkan dengan perjuangan dan bukan dengan proses yang sangat instan. Karena mereka sangat mudah menyerah berakibat mereka menjadi malas dalam menjalankan sesuatu dan hanya ingin menikmati hasil yang instan. Walaupun tidak semua generasi strawberry ini mudah menyerah dan pemalas, ada juga individu yang rajin dan memiliki semangat yang tinggi. Mengapa tiap individu berbeda padahal mereka di dalam generasi yang sama?
Perbedaan Pola Asuh Orang Tua
Pola asuh orang tua dapat memberi dampak yang sangat besar bagi perkembangan anak di masa depan, sebagai lingkungan pertama tempat anak untuk bertumbuh, seharusnya orang tua menjadi tempat yang aman dan nyaman untuk anak berkembang, sehingga perilaku yang diharapkan akan muncul saat anak menjalani kehidupan sosial di luar lingkungan keluarganya.
Pada jurnal yang ditulis oleh (Aulia et al., 2022) bahwa pola asuh orang tua generasi strawberry dalam mendidik anaknya adalah dengan overprotective, yaitu anak tidak diperbolehkan untuk explore dunianya yang menjadikan anak semakin manja dan tidak mengerti makna berjuang.
Kemudian yang kedua adalah orang tua yang membebankan impian dan cita-cita yang besar kepada anaknya, orang tua ingin anaknya lebih sukses dan lebih pandai daripada yang lainnya namun hal ini membuat anak terbebani dan merasa tidak punya pilihan di dalam hidupnya.
Pada beberapa kasus juga ditemukan bahwa terkadang orang tua terlalu banyak membantu anak yang membuat anak semakin manja. Berbeda dengan orang tua yang menerapkan pola asuh secure attachment atau kelekatan yang aman, dimana anak merasa aman dan nyaman dalam hubungannya dengan orang tua sehingga anak tidak merasa terbebani dengan segala Impian dan cita-cita yang diharapkan oleh orang tua, anak juga menjadi pribadi yang lebih mandiri.
(Fadillah et al., 2021) bentuk kemandirian ini akan berlangsung hingga anak dewasa yang akan mengurangi sifat manja mereka.Dengan mengetahui bahwa salah satu latar belakang penyebab terbentuknya karakter strawberry pada generasi sekarang adalah bentuk pola asuh orang tua, sebaiknya sebagai orang tua kita harus menerapkan secure attachment atau kelekatan yang aman pada anak sebagai fondasi agar anak dapat bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik.
Daftar Pustaka
Aulia, S., Meilani, T., & Nabillah, Z. (2022). Strawberry Generation: Dilematis Keterampilan Mendidik Generasi Masa Kini. JURNAL PENDIDIKAN, 31(2), 237. https://doi.org/10.32585/jp.v31i2.2485Fadillah, N., Endang Rasmani, U. E., & Rahmawati, A. (2021). Pengaruh Secure Attachment terhadap Kemandirian Anak Kelompok B Gugus Mawar Matesih Karanganyar. Jurnal Pendidikan Anak, 10(2), 157–163. https://doi.org/10.21831/jpa.v10i2.43563
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News