istana amantubillah jejak kejayaan kerajaan mempawah di kalimantan barat - News | Good News From Indonesia 2023

Istana Amantubillah, Jejak Kejayaan Kerajaan Mempawah di Kalimantan Barat

Istana Amantubillah, Jejak Kejayaan Kerajaan Mempawah di Kalimantan Barat
images info

Istana Amantubillah adalah salah satu bangunan bersejarah di Kalimantan Barat. Di sana, tersimpan kisah mengenai kejayaan Kerajaan Mempawah pada masa lampau.

Secara administratif, Istana Amantubillah terletak di Terusan, Mempawah Hilir, Kabupaten Mempawah. Bangunan ini berada di bagian timur laur dari pusat kota Mempawah.

Keberadaan Istana Amantubillah terbilang cukup mencolok. Halamannya luas dan bangunannya mengusung gaya arsitektur tradisional Melayu dan berwarna hijau muda yang terang. Dengan demikian, menemukannya pun tak akan sulit.

Ternyata, ada makna tersendiri di balik warna hijau muda Istana Amantubillah. Menurut paparan mengenai Digitalisasi Data Keraton yang dipublikasikan oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, hijau muda adalah lambang dari kerajaan Islam.

Istana Amantubillah memang merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Mempawah yang merupakan salah satu kerajaan Islam yang mewarnai sejarah Nusantara. Tak heran jug jika istana ini dinamakan Amantubillah yang artinya adalah "Aku Beriman Kepada Allah".

Mengenal Istana Negara Jakarta, Dari Lokasi, Fungsi hingga Sejarahnya

Sejarah Istana Amantubillah

Kerajaan Mempawah punya sejarah panjang. Pada awalnya, kerajaan ini memiliki corak agama Dayak Hindu, lalu beralih ke Islam.

Ema dan Nunik Esti Utami dalam tulisannya yang diterbitkan Jurnal Sosioedukasi mencatat bahwa cikal bakal Kerajaan Mempawah adalah kerajaan Dayak Bangkule Rajakng dengan Opu Daeng Manamboh sebagai pemimpin terakhirnya. Setelahnya, kekuasaan beralih kepada Opu
daeng Mananbon yang sekaligus mengubah haluan kerajaan dari Hindu Dayak ke Islam.

Setelah Kerajaan Mempawah bertransformasi menjadi kerajaan Islam, Pemerintahan Gusti
Jamiril dengan gelar Panembahan Adi Wijaya Kesuma (1761 - 1787) membangun Istana Amantubillah. Pada masanya, aktitas sultan baik itu yang berkaitan dengan pemerintah maupun tidak, dipusatkan di sana.

Dulu, bangunan utama istana Istana Amantubillah menjadi tempat singgasana raja beserta permaisuri, serta keluarganya. Lalu salah satu sisi bangunan dimanfaatkan sebagai dapur tempat menyiapkan jamuan makan untuk keluarga kerajaan. Di sisi lainnya, terdapat kantor untuk mengurus keperluan pemerintahan kerajaan. Ada pula aula yang biasa dijadikan tempat pertemuan raja dengan para menteri.

Pada 1880, Istana Amantubillah pernah mengalami kebakaran hebat. Akibatnya, bangunan istana rusak dan membutuhkan perbaikan. Istana pun direnovasi dalam beberapa tahap hingga kemudian bisa berdiri kembali pada 2 November 1922 ketika Kesultanan Mempawah dipimpin Gusti Muhammad Taufik Akhamaddin (1902-1943).

Meski kini sudah berusia ratusan tahun Istana Amantubillah masih kokoh berdiri. Selain menjadi saksi kejayaan Kerajaan Mempawah pada masanya, Istana Amantubillah kini menjadi museum dengan koleksi berbagai peninggalan kerajaan. Istana ini terbuka untuk umum sehingga siapapun dapat berkunjung.

Berkeliling Istana Bogor, Tempat Pertemuan Bersejarah dari Zaman Kompeni

Referensi:

  • Johansen, P. (2014). Istana Amantubillah Kalimantan Barat. Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa Dan Tradisi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
  • Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2018). Digitalisasi Data Keraton. https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditkt/wp-content/uploads/sites/6/2018/11/Istana-Amantubillah-Mempawah.pdf
  • Ema, E., & Utami, N. E. (2017). Kerajaaan Mempawah pada Masa Opu Daeng Manambon Tahun 1737–1761 di Kabupaten Pontianak. SOSIOEDUKASI JURNAL ILMIAH ILMU PENDIDIKAN DAN SOSIAL, 6(1).

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Aulli Atmam lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Aulli Atmam.

AA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.