mengangkat kebudayaan daerah ditengah ketertarikan gadget - News | Good News From Indonesia 2023

Mengangkat Kebudayaan Daerah Ditengah Ketertarikan Gadget

Mengangkat Kebudayaan Daerah Ditengah Ketertarikan Gadget
images info

Mengangkat Kebudayaan Daerah Ditengah Ketertarikan Gadget

#LombaArtikel2023

#PekanKebudayaanNasional2023

#IndonesiaMelumbung untuk Melambung

Kearifan lokal merupakan ciri khas budaya kita yang perlu kita lestarikan secara turun temurun kepada anak cucu kita. Salah satu desa yang masih melestarikan kearifan lokal yaitu di desa Tingal kulon Borobudur, disana terdapat sebuah sanggar tari yang bernama Kinnara-Kinnari.

Sanggar tersebut terletak ditengah-tengah antara Candi Pawon dan Candi Borobudur. Lingkungan yang asri dan penataan rumah-rumah penduduk yang rapi menambah keindahan serta menjadi daya tarik wisata lokal dan mancanegara berkunjung ke daerah Borobudur.

Sanggar Kinnara-Kinnari sudah ada sejak 20 November 2008. Sanggar ini didirikan oleh Bapak Eko Sunyoto. Ditengah redupnya antusiasme generasi muda terhadap kesenian tradisional, sanggar ini tetap berdiri dengan anak didik yang semakin bertambah Setiap tahunnya.

Peserta didiknya sangat beragam, mulai dari anak TK, SD, SMP SMA, bahkan mahasiswa. Mereka tidak hanya berasal dari daerah sekitar saja, namun tidak sedikit yang berasal dan luar daerah Borobudur, seperti di daerah Sawangan, Tegalrejo, Salaman, Candimulyo, Bandongan, dan sebagainya.

Sanggar ini berawal dan ekspor Candi Pawon menjadi sebuah nama sanggar yaitu "Kinnara Kinnari". Ditempat ini, tari yang paling sering ditampilkan dan juga paling populer adalah tari Kinnara - Kinnari yang merupakan hasil eksporasi awal, tetapi disini juga mengajarkan tari klasik Yogyakarta dan Surakarta, ada juga tari tradisional dan kreasi. Kurikulum di sanggar ini mengacu pada kesenian yang ada diwilayah Kabupaten Magelang, diantaranya yaitu kesenian Soreng, kobro, Topeng ireng, Janthilan, dan sebagainya. Dalam perkembangan kesenian terdapat juga tari nusantara.

Berbagai macam alat tradisional yang dimiliki sanggar ini seperti kenong, bonang, saron, gong, dan lain sebagainya. Semua alat musik tersebut sering dimainkan saat latihan atau pun saat ada event-event. Selain berbagai alat musik, di sanggar ini menyediakan berbagai macam pakaian untuk pentas tari, mulai dari kostum soreng, kobro, topeng ireng, janthilan, dan lain sebagainya. Di sanggar ini juga menyewakan kostum tari dengan harga yang sangat terjangkau untuk kalangan pelajar. Sebagai pelengkap kostum, di sanggar ini juga menyediakan berbagai macam aksesoris sesuai dengan tarian yang akan dipentaskan.

Beberapa tarian yang diajarkan di sanggar ini telah tampil datingkat lokal, Provinsi, Nasional, bahkan sampai ke Internasional. Sanggar ini telah melahirkan banyak siswa-siswi berbakat sebagai contoh mereka mendapat juara lomba tari yang diikuti di sekolah. Adanya sanggar ini disambut sangat positif oleh para orang tua karena menanamkan nilai-nilai kepada generasi muda terutama anak-anak untuk mengenal kebudayaan daerah.

Murid-murid di sanggar ini mengikuti ekstra tari paling tidak 1-2 jam Setiap minggunya. Selain mendapatkan keahlian menari anak-anak juga bisa mengurangi penggunaan gadget yang akhir-akhir ini marak digunakan oleh generasi muda.

Berdasarkan hasil dari wawancara ini, saya menyimpulkan bahwa ternyata ditengah-tengah gempuran alat teknologi yang canggih seperti gadget masih ada anak-anak yang peduli dan mencintai kebudayaan daerah. Kita sebagai generasi muda sebaiknya melestarikan dan mengangkat kebudayaan daerah melalui event-event atau perlombaan kesenian daerah masing-masing, sehingga kebudayaan daerah akan semakin kuat dan tidak akan pudar ditelan oleh perkembangan zaman.

Menulis bukan perkara susah, tapi bukan berarti mudah. Demikian kesimpulan yang didapat dari penelitian ini. Seperti yang diungkapkan oleh Moorea M. Massardi. Menulis tidak pernah menjadi sesuatu yang mudah. Akan tetapi tidak pula hal susah.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NR
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.