budaya pesta gotilon di tanuli utara ucapan syukur dan menjalin sosial antar sesama - News | Good News From Indonesia 2023

Budaya Pesta Gotilon di Tanuli Utara: Ucapan Syukur dan Menjalin Sosial Antar-Sesama

Budaya Pesta Gotilon di Tanuli Utara: Ucapan Syukur dan Menjalin Sosial Antar-Sesama
images info

#CERITA KEBUDAYAAN DARI DAERAHKU

#PEKAN KEBUDAYAAN NASIONAL 2023

BUDAYA PESTA GOTILON DI TAPANULI UTARA: UCAPAN SYUKUR DAN MENJALIN SOSIAL ANTAR SESAMA

Defenisi Pesta Gotilon

Pesta Gotilon merupakan tradisi ucapan syukur kepada Tuhan yang dilakukan setelah selesai panen padi. Sebagaimana daerah Tapanuli Utara mayoritas penduduk bekerja sebagai petani. Dapat dipastikan 99% penduduk Tapanuli Utara yang bekerja sebagai petani prioritasnya selalu bertani padi. Kebersamaan dalam waktu penanaman padi di Tapanuli utara dari generasi ke generasi sudah menjadi tradisi yang selalu dilaksanakan awal bulan Desember sampai bulan Februari. Rentang waktu yang dipilih merupakan kalkulasi akurat untuk dapat panen awal bulan Juni sampai akhir bulan Juli. Dikarenakan usia padi ada yang satu semester dan ada yang seratus hari saja. Maka tradisi Pesta Gotilon adalah tradisi ucapan syukur kepada Tuhan atas hasil panen padi yang telah selesai dilakukan.

Konsep pelaksanakan pesta gotilan di Tapanuli Utara

Konsep yang dilakukan adalah ucapan syukur dengan makan bersama di komplek gereja, dengan membawa nasi hasil panen (beras baru hasil panen), masing-masing keluarga membawa nasi yang akan dimakan sendiri di gereja dan jika berkenan saling membagi-bagi. Kesan membawa nasi tiap-tipa keluarga memang kelihatan egois, akan tetapi sebenarnya tidak, dikarenakan padi yang ditanam tiap-tiap keluarga nama benih padinya berbeda-beda, maka diputuskan membawa nasi masing-masing keluarga. Umumnya gereja dengan mufakat bersama akan menyediakan lauk tambahan, berupa daging kerbau atau babi, jikalau keduanya tidak ada akan diganti dengan ayam atau ikan. Aroma nasi biasanya akan semerbak harum saat acara sudah akan dimulai.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam acara Pesta Gotilon yang dilakukan di tanah Batak adalah sebagai berikut:

  1. Dilaksanakan setelah selesai panen.
  2. Dilaksanakan di gedung Gereja (diruang terbuka seperti lapangan jika tidak ada gereja).
  3. Masing-masing keluarga membawa nasi hasil panen ke gereja yang cukup untuk keluarga sendiri.
  4. Masing-masing keluarga membawa perlengkapan makan sebanyak keluarga yang ikut acara.
  5. Masing-masing keluarga membawa tikar kecil untuk tempat duduk saat acara.
  6. Tiap-tiap keluarga boleh membawa lauk dan saling berbagi saat acara telah dimulai.
  7. Air minum akan disediakan dari gereja (kalau zaman sekarang berupa air minum kemasan).
  8. Umat muslim boleh ikut serta dalam acara (catatan;jika ada yang berkenan)
  9. Jika salah satu keluarga tidak lagi bertani atau sudah lanjut usia, akan dianggap sebagai tamu dan makanannya sudah disediakan oleh gereja sesuai kesepakatan bersama.
  10. Jika berkenan biasanya akan mengundang pendeta, penatua kampung, kepala desa, dan camat.

Konsep ini merupakan aturan turun-temurun yang membuat budaya Pesta Gotilon masih lestari di banyak desa Tapanuli Utara. Banyak sekali para mahasiswa dari tanah batak bahkan dari luar daerah meneliti budaya Pesta Gotilon, dan selalu mengatakan unik dan khas jika dibanding tradisi ucapan syukur budaya-budaya di luar tanah Batak. Untuk itu, Penulis menyimpulkan bahwasanya budaya ini masih lestari dan perlu dilestarikan yang merupakan salah satu identitas terkemuka orang Batak, serta merta mempererat tali kasih antar sesama terlebih kepada Tuhan dengan bentuk ucapan syukur yang begitu khas, dengan doa agar kiranya tahun-tahun berikutnya panen makin diberkati oleh Tuhan Yang Maha Esa.

Sistem acara budaya Pesta Gotilon

Tata acara biasanya singkat saja yaitu, pertama: sepata dua kata dari majelis gereja dan pendeta (untuk kepala desa atau camat biasanya mengucapkan sepata dua kata di akhir acara jika berkenan hadir), kedua: berdoa bersama-sama dan kemudian ditutup dengan doa makan oleh pendeta (jika pendeta tidak ada akan digantikan pengurus gereja atau penatua dari desa tersebut), ketiga: acara makan bersama (biasanya akan saling berbagi), keempat: berdoa kembali (doa penutup), dengan fokus doa berupa harapan di tahun mendatang panen boleh lebih baik lagi, dan kelima: dialog antar sesama dan kemudian beres-beres untuk pulang, untuk merapikan tempat umumya gereja memberikan tanggung jawab ini kepada pemuda-pemudi gereja.

Makna budaya Pesta Gotilon

Umumya makna Pesta Gotilon bagi masyarakat Batak adalah doa ucapan syukur dan harapan agar di tahun berikutnya panen boleh lebih bercaya lagi. Jika masyarakat Batak, mayoritas hannya melihat dari sisi makna teologis, Penulis sendiri menemukan ada gabungan makna teologis dan sosial dalam tradisi Pesta Gotilon. Makna sosialnya adalah mempererat persatuan komunitas desa, agar saling membantu dan berjiwa toleransi yang tinggi antar sesama. Walaupun perbedaan jumlah panen yang tidak berimbang antar sesama, serta perpaduan antara golongan masyarakat yang kaya dan miskin, tetap saling mendoakan di acara budaya Pesta Gotilon ini. Unsur kesetaraan (tidak ada diskriminasi sosial) dan saling menguatkan serta mendoakan terjadi saat acara Pesta Gotilon. Perpaduan antara makna teologis dan sosial merupakan paket lengkap yang membuat budaya Pesta Gotilon unik dan khas. Untuk itu, sudah seyogyanya budaya-budaya yang masih relevan dilestarikan karena memuat dampak positif bagi kehidupan bermasyarakat.

Kesimpulan

Budaya yang mengarahkan kehidupan masyarakat menuju kebaikan sudah semestinya dijaga dan dilestarikan, agar pokok-pokok kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat terbentuk dari pola-pola filosofi masyarakat yang ingin membangun kehidupan yang baik antar sesama termasuk tradisi Pesta Gotilon. Harapan penulis kiranya anak-anak bangsa yang sudah hidup di zaman Industri 4.0/Society 5.0 tetap berjuang dalam pelestarian kebudayaan Pesta Gotilon agar tidak tergerus oleh zaman. Dikarenakan Pesta Gotilon merupakan forum pemaknaan teologis dan sosial untuk menjalin keintiman bersama di dalam Tuhan yang rahmatnya begitu besar, dan Tuhan selalu mensponsori perbuatan baik.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AH
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.