cintai produk dalam negeri upaya melestrarikan kebudayaan - News | Good News From Indonesia 2023

Cintai Produk Dalam Negeri: Upaya Melestrarikan Kebudayaan

Cintai Produk Dalam Negeri: Upaya Melestrarikan Kebudayaan
images info

#LombaArtikelPKN2023 #PekanKebudayaanNasional2023 #IndonesiaMelumbungUntukMelambung Di era yang akrab dengan modernisasi saat ini, kita tidak dapat mengelak dari pengaruh kompleks modernisasi terhadap kebudayaan. Pengaruh positif modernisasi dapat kita rasakan melalui kemudahan akses terhadap teknologi, pendidikan, hingga kesejahteraan ekonomi. Ibarat pisau bermata ganda, modernisasi tidak hanya menimbulkan pengaruh positif. Modernisasi dapat menimbulkan dampak negatif seperti terancamnya kebudayaan nasional.

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai upaya pelestarian kebudayaan, terlebih dahulu kita harus mengenal apa itu kebudayaan. Menurut Koentjaraningrat yang dikutip melalui portal Kompas, kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan proses belajar. Selain itu, M. Jacobs dan B.J. Stern juga berpendapat bahwa Kebudayaan mencakup keseluruhan yang meliputi bentuk teknologi sosial, ideologi, religi, dan kesenian serta benda, yang kesemuanya merupakan warisan sosial. Berdasarkan pernyataan tersebut, kebudayaan dapat dikatakan sebagai identitas suatu bangsa yang membedakannya dengan bangsa lain.

Dalam rangka melestarikan kebudayaan nasional, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) menggelar event Pekan Kebudayaan Nasional (PKN). Acara ini tidak hanya menjadi ajang perayaan kebudayaan tetapi juga menjadi lumbung penyampaian kabar baik tentang upaya pelestarian kebudayaan Indonesia. Salah satu aspek penting dari keberadaan ajang ini adalah mempromosikan keberagaman budaya Indonesia. Menurut Portal Informasi Indonesia, Indonesia memiliki lebih dari 300 kelompok etnik atau suku bangsa. Data lain yang dikutip dari Wikipedia menunjukkan bahwa Di Indonesia, terdapat lebih dari 700 bahasa hidup yang dituturkan hingga saat ini. Pekan Kebudayaan Nasional merupakan wadah yang tepat untuk merayakan keberagaman ini serta merangkul perbedaan kebudayaan dari seluruh Indonesia.

Seperti yang dijelaskan pada paragraf pertama, modernisasi ibarat pisau bermata ganda. Akan selalu ada manfaat positif serta negatif di dalamnya. Sebagai generasi muda, tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi kita untuk tidak terseret arus negatif modernisasi yang dapat menghilangkan identitas kebudayaan. Beberapa contoh pengaruh modernisasi terhadap kebudayaan dapat dilihat dari perubahan gaya hidup, penggunaan bahasa, hingga perubahan norma-norma sosial. Lantas langkah seperti apa yang dapat kita ambil untuk tetap melestarikan kebudayaan di tengah gempuran modernisasi?

Di era modernisasi yang turut mempermudah akses informasi, kita seharusnya menjadikan hal tersebut sebagai kesempatan untuk memperkuat kecintaan terhadap kebudayaan. Pernahkan pembaca mendengar jargon “cintai produk dalam negeri”? Hal ini merupakan salah satu kontribusi yang dapat kita berikan untuk tetap melestarikan kebudayaan. Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan warisan tekstil. Kain-kain tradisional Indonesia seperti batik, ikat, songket, tenun, maupun sarung memiliki nilai sejarah serta budaya. Setiap motif, warna, serta teknik pembuatannya bercerita tentang identitas suatu daerah. Adapun upaya untuk melestarikan kebudayaan Indonesia adalah dengan menghargai produk lokal serta mengadopsinya sebagai busana sehari-hari. Di Indonesia, banyak perancang busana lokal yang menjadikan kain tradisional sebagai inspirasi dalam menciptakan busana yang lebih kontemporer. Berbagai produk warisan tekstil Indonesia ini, disulap menjadi busana siap pakai yang dapat digunakan dalam berbagai suasana dan oleh beragam kalangan.

Pemanfaatan kain tradisional Indonesia menjadi berbagai macam busana hingga aksesori merupakan contoh nyata bagaimana kebudayaan dan modernitas dapat berjalan harmonis. Gerakan ini bukan hanya tentang mode, tetapi juga merupakan cara untuk mempertahankan kebudayaan Indonesia. Dengan mendukung desainer lokal, pengrajin kain tradisional, dan upaya melestarikan warisan tekstil tradisional, kita dapat menjaga kekayaan budaya Indonesia tetap hidup dan berkembang untuk generasi mendatang.



Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

RA
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.