Perkembangan di era digital saat ini membuat mobilisasi berjalan dengan cepat. Kesenangan dapat dengan mudah didapatkan melalui internet. Menonton youtube, tiktok, instagram dan sebagai nya menjadi konsumsi sehari-hari yang tidak terlewatkan bagi masyarakat indonesia.
Konsumsi internet telah meluas diberbagai kalangan salah satu nya pelajar. Pada saat ini menjadi hal yang lumrah ketika melihat fenomena pelajar indonesia yang menjadi kecanduan terhadap penggunaan gadget. Menurut sumber goodstats.id tercatat penggunan internet ataupun sosial media di Indonesia hingga Januari 2023 sebanyak 167 pengguna.
Foto Dokumentasi dari GWI (Q3 2022) | Goodstats.id
Hal ini tidak hanya berpengaruh pada pola pikir dan kebiasaan semata. Namun, bagi bangsa Indonesia yang merupakan negara kepulauan dari beragam suku, bahasa, budaya, dan adat istiadatnya. Hal tersebut merupakan bagian dari eksistensi dan identitas yang harus dipertahankan. Identitas memiliki makna sesuatu sebagai tanda pengenal dan menjadi ciri khas.
Generasi muda saat ini memiliki peran penting dalam pelestarian budaya Indonesia. akses internet dan gadget memberikan kesenangan yang mudah didapatkan. Bahkan, dapat mengubah pandangan hidup dan minat yang dimilikinya terhadap budaya Indonesia. Mereka cenderung mengenal budaya sebagai hal yang monoton dan kuno.
Hal ini menjadi tantangan bagi pemerintah, individu maupun komunitas dalam melakukan pelestarian. Adakah inovasi yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan minat melestarikan budaya dari generasi muda khususnya pelajar indonesia?
Upaya dalam Menumbuhkan Minat Melestarikan Budaya Bagi Kalangan Muda Pelajar Indonesia
1. Mengadakan Pamaren Budaya dengan Kearifan Lokal dan Ciri Khasnya
Melestarikan budaya diantaranya mengenalkan budaya yang ada kepada masyarakat umum diantaranya melalui pameran seni dan budaya. Kegiatan pameran yang menonjolkan kearifan lokal dan ciri khas pada daerah tersebut. Hal ini bertujuan sebagai menguatkan eksistensi dan identitas budaya lokal.
Peran generasi muda dapat di manfaatkan melalui kegiatan volunteer yang tidak hanya dapat membantu terjalannya sebuah acara. Namun ide dan konsep untuk menarik target partisipan generasi muda dapat dicapai.
Foto dokumentasi Fauziah | kebudayaan.kemdikbud.go.id
Seperti pada contohnya acara besar dari Pekan Kebudayaan Nasional yang membutuhkan relawan atau volunteer yang bersedia membantu mensukseskan acara kebudayaan nasional besar di 40 titik daerah yang ada di Nusantara. Kegiatan Pekan Kebudayaan Nasional tahun 2023 akan berlangsung pada 20-29 Oktober 2023. Beberapa syarat dan ketentuan untuk mengikuti relawan ini dapat dilihat laman website kebudayaan.kemdikbud.go.id atau sosial media instagram (@pekankebudayaannasional).
Foto Dokumentasi dari Pekan Kebudayaan Nasional | Instagram
Beberapa manfaat mengikuti kegiatan relawan atau volunteer :
a. Meningkatkan Ide dan Kreativitas
Suatu acara tidak terlepas dengan konsep atau tema yang diusung. Ide dan kreativitas dibutuhkan agar tercipta konsep yang menarik audiens. Ide dan kreativitas bersifat bebas dan dapat dibangun melalui gagasan. Kegiatan volunteer ini dapat menjadi wadah dalam menyampaikan ide dan melatih kreativitas yang ada bersama anggota komunitas lainnya.
b. Melatih kepemimpinan dan Kerjasama dalam Tim
Pada sebuah tim dalam pengerjaan acara atau proyek besar memiliki tujuan untuk mensukseskan acara dan memastikannya berjalan dengan lancar. Pada setiap anggota akan dibagi tugas dan tupoksi yang harus dijalankan. Hal ini dapat menjadi manfaat sekaligus tantangan dalam tim agar kerjasama dan kepemimpinan dalam tim tetap berjalan professional.
c. Melatih Keterampilan Sosial
Relawan atau volunteer mengharuskan berkomunikasi dengan anggota dan masyarakat sekitar. Keterampilan sosial ini akan terlatih ketika berkomunikasi dengan orang lain yang tentu saja memiliki lingkungan dan pengalaman yang berbeda. Menjadi volunteer dapat memperkaya wawasan dan pengetahuan dalam diri.
2. Menggunakan teknologi terbarukan
Teknologi di era saat ini tidak dapat terlepas dalam kehidupan kita sehari-hari. Teknologi dapat masuk diberbagai bidang kehidupan manusia mulai dari kesehatan, pertanian, industri, dan sebagainya.
Pelestarian budaya dapat memanfaatkan teknologi yang ada sebagai media dan sarana pengenalan kepada masyarakat. Pemanfaatan teknologi tidak hanya menarik antusias masyarakat, namun dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pelaksanaannya.
Pada contohnya seperti memanfaatkan teknologi virtual reality atau Augmented Reality. Virtual reality merupakan visualisasi lingkungan secara 3D, didalam VR ini dapat melakukan interaksi seperti nyata.
Augmented Reality merupakan inovasi teknologi yang menggabungkan informasi digital konten dan keadaan nyata secara real time. Dalam AR dapat melihat objek digital 2D/3D yang dapat diproyeksikan disaat keadaan nyata sedang berlangsung.
Foto Dokumentasi dari Uriel Soberanes | Unsplash
Augmented reality dan Virtual Reality, keduanya dapat menampilkan efek visual yang berbeda, hal ini bisa dijadikan kolaborasi edukasi teknologi terkini dan budaya yang ada.
3. Mengadakan Lomba Kebudayaan
Pelestarian budaya dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti mengadakan pameran ataupun pagelaran. Selain itu, dapat menumbuhkan semangat dan minat terhadap budaya dengan mengadakan lomba yang bersifat kebudayaan. Pekan Kebudayaan Nasional bersama Good News From Indonesia mengadakan lomba menulis artikel dengan mengusung tema “Kabar Baik dari Pekan Kebudayaan Nasional 2023”. Lomba ini dilaksanakan selama 9 Oktober – 6 November 2023.
Perlombaan ini selain memeriahkan acara Pekan Kebudayaan Nasional, dapat menumbuhkan minat dan motivasi peserta lomba dalam mencari dan menggali informasi mengenai budaya yang ingin dituliskan dalam artikel. Artikel yang dibuat oleh peserta sebagai media publikasi dan melatih kepenulisan artikel.
Foto Dokumentasi oleh Pekan Kebudayaan Nasional 2023 | Instagram (@gnfi)
#LombaArtikelPKN2023 #PekanKebudayaanNasional2023 #IndonesiaMelumbunguntukMelambung #kabarbaikindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
