Pekan kebudayaan Indonesia (PKN) merupakan perhelatan budaya yang dilaksanakan oleh Kemendikbudristek. Tahun ini PKN mengusung tema ‘Merawat bumi, merawat kebudayaan’. Dilaksanakan mulai tanggal 20 – 29 Oktober 2023, kekayaan kebudayaan tanah air secara resmi di pamerkan di 40 titik ‘ruang tamu’ yang tersebar di berbagai wilayah seperti kota Jakarta (Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Barat, Jakarta Utara), Bekasi, Tangerang, Bogor hingga Kepulauan Seribu.
Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) sebagai bagian rencana aksi pemajuan kebudayaan
Dilansir dari kemdikbud.go.id, Kongres Kebudayaan Indonesia tahun 2018 menghasilkan tujuh rencana aksi pemajuan kebudayaan, salah satu diantaranya adalah menggelar Pekan Kebudayaan Nusantara. Pekan Kebudayaan Nasional hadir sebagai tempat untuk berkolaborasi dan meningkatkan interaksi kreatif antar budaya.
Kawasan Istana Olahraga (Istora) Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, terpilih menjadi tempat pertama kalinya PKN digelar pada tahun 2019 lalu, tepatnya pada tanggal 7-13 Oktober. Meski dunia sedang dilanda pandemi COVID-19, semangat kebudayaan tetap berlanjut dengan tetap diadakannya Pekan Kebudayaan Nasional 2020 secara daring. Sebanyak 4.791 seniman dan pekerja seni, 27 sesi konferensi, 93 pergelaran, dan 1.477 karya seni visual, turut memeriahkan kegiatan PKN 2020.
Selanjutnya, di tahun 2021, PKN Kembali dilakukan secara hibrida. Sederet kegiatan seperti 17 kompetisi budaya, 23 lokakarya, 11 sesi simposium, 60 pergelaran dan pameran serta 20 sesi konferensi hadir untuk menyemarakkan pagelaran yang dilakukan pada tanggal 19-26 November 2021 itu.
Pekan kebudayaan nasional 2023
Pekan Kebudayaan Nasional terus digelar hingga pada tahun ini (2023), mengusung tema ‘Merawat bumi, merawat kebudayaan’. Bukan tanpa alas an, tema ini dipilih sebagai refleksi akan dekatnya hubungan antara kebudayaan dan keberlanjutan lingkungan. Sebelum mencapai puncaknya di tanggal 20-29 Oktober, PKN 2023 sejatinya telah dimulai sejak Juni 2023. Kegiatan PKN ini dibagi menjadi tiga fase interaktif yaitu rawat, panen dan bagi.
Dalam fase pertama yaitu rawat, Kemendikbudristek menginisiasi kegiatan residensi dan penelitian. Di fase ini, pelaku budaya berkesempatan untuk mengeksplorasi dan mendalami materi, serta mengembangkan karya. Setelah fase pertama, berlanjut fase kedua yaitu panen. Fase yang berlangsung dari Juli hingga Agustus 2023 ini merupakan lanjutan setelah hasil fase ‘rawat’ telah dilaksanakan sebelumnya. Pada fase ini, seluruh hasil karya disatukan kemudian didokumentasi dan diarsipkan. Pada fase terakhir yaitu fase ‘bagi’, seluruh karya dipersembahkan dan dapat dinikmati oleh publik dalam bentuk pameran, pagelaran seni, lokakarya dan sebagainya.
Tema yang diusung pada PKN 2023 yaitu ‘Merawat bumi, merawat kebudayaan’, merupakan pengembangan dari konsep lumbung padi dan praktik gotong royong di Indonesia. Semangat Indonesia Melumbung untuk Melambung ini merepresentasikan PKN sebagai gudang pengetahuan dan kreativitas yang diharapkan dapat menjadi wadah bagi pelaku budaya. Namun, tidak terbatas hanya sebagai gudang saja melainkan PKN berperan sebagai wadah yang memfasilitasi adanya kesempatan kolaborasi bagi siapa saja dengan jalan memantik percakapan seluruh masyarakat yang terlibat. Semangat Indonesia Melumbung untuk Melambung diharapkan dapat berlanjut meskipun rangkaian PKN 2023 selesai. Ini akan menjadi inspirasi bagi pegiat, pelaku, dan seluruh masyarakat Indonesia untuk bekerja sama dan berkreasi.
Anak muda sebagai generasi yang acap kali di anggap kurang mendapat akses terhadap budaya, turut menjadi sasaran dari diadakannya kegiatan ini. Pekan Kebudayaan Nasional memberikan akses bagi generasi muda untuk dapat bertemu dengan para maestro yang telah memiliki pengalaman luar biasa di dunia seni. Harapannya, pertemuan tersebut dapat membangkitkan inspirasi dan dorongan untuk generasi muda untuk mempelajari dan memahami lebih banyak tentang kekayaan budaya Indonesia.
Sumber:
https://www.kemdikbud.go.id/
https://news.republika.co.id/
https://www.liputan6.com/
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
