Adanya stigma negatif yang melekat kepada para mantan narapidana membuat banyak dari mereka yang mengalami kesulitan dalam melanjutkan kehidupan baru di masyarakat. Tidak jarang dalam mencari pekerjaan, mereka enggan untuk diberikan kepercayaan karena titel yang dipangku sebagai seorang mantan napi. Hal tersebut akhirnya mengharuskan mereka untuk lebih ekstra memutar isi kepala dalam menghidupi kesehariannya, apalagi bagi mereka yang memiliki gender sebagai seorang perempuan. Diskriminasi sesama manusia inilah yang kemudian menggerakkan hati seorang pemuda yaitu Achmad Nur untuk membantu memberdayakan para mantan narapidana perempuan dimulai dari lingkungan yang bisa ia gapai terlebih dahulu, yaitu di Kota Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat.
Terbentuknya Garis Hitam Project
Dengan rasa empati dan tekat yang kuat, Achmad Nur berhasil membentuk suatu organisasi non komersial atau yang biasa disebut dengan NGO (Non Governmental Organization) bernama Garis Hitam Project. Pemilihan nama ‘Garis Hitam’ sendiri dimaksudkan bahwa tidak ada satu orang pun yang luput dari kesalahan dan mereka punya kesempatan untuk dimaafkan. Artian ini tentu sejalan dengan latar belakang terbentuknya Garis Hitam Project dan tujuannya untuk membantu memperjuangkan kesetaraan dan keberlangsungan hidup para mantan narapidana perempuan atau warga binaan yang ada di Kota Mamuju. Achmad Nur juga menyampaikan bahwa adanya Garis Hitam Project ini sebenarnya sudah terpikirkan sejak tahun 2019 ketika ia dan beberapa temannya mengunjungi lapas untuk memberikan materi dan melihat kegiatan para narapidana. Meski begitu, Garis Hitam Project ini diresmikan keberadaanya pada tahun 2020 sejalan dengan keberlangsungan Festival Inklusi 2020 #Kesetaraanuntuksemua.

Keberlangsungan Aktivitas Kewirausahaan
Kegiatan yang dijalankan oleh Garis Hitam Project ini cenderung berfokus pada bidang kewirausahaan, dimana pelaksanaannya berada di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Kelas III Mamuju. Untuk produk kewirausahaan yang dihasilkan seperti kerajinan bosara (penutup makanan saji), tas rajut, totebag, masker kain, sarung, gantungan kunci, bahkan makanan sepertu camilan dan kue sekalipun akan dipublikasikan secara daring melalui website dan media sosial Instagram @garishitamproject dan @ghmerchendis. Untuk pemasaran secara langsung biasanya dilakukan melalui acara bazar dan juga pameran. Adanya media pemasaran yang cukup luas ini membuat produk-produk hasil wirausaha para mantan narapidana perempuan dan warga binaan dapat terjual hingga ke mancanegara.

Distribusi produk yang tidak hanya merambah pasar lokal memberikan peluang besar bagi Garis Hitam Project dalam memperluas jaringan kerjasama antara mereka dengan pihak eksternal. Beberapa kerjasama yang sudah terbentuk diantaranya adalah dengan Pemerintahan Provinsi Sulawesi Barat, Darma Wanita Persatuan Provinsi Sulawesi Barat, Kedutaan Amerika, Radiant Life Excursions, Professor Art Production, Resensi Institute, BINUS University Business School, Berdaya Bareng, Campaign, Musim Mas, dan Gerakan Mandiri Difabel Sulawesi Barat.

Berawal dari Inisiasi Menjadi Apresiasi
Melalui Garis Hitam Project, Achmad Nur bermimpi untuk bisa lebih mengembangkan dan memperluas jangkauannya sehingga mereka dapat membantu menyediakan lebih banyak wadah berwirausaha bagi para mantan narapidana perempuan dan warga binaan setempat. Melalui keinginan dan aksi heroik inilah yang akhirnya membuat Achmad Nur bersama Garis Hitam Project sukses menuai banyak sekali apresiasi positif dari publik. Ditandai dengan keberhasilan Garis Hitam Project yang mendapatkan penghargaan dibidang kewirausahaan pada Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards pada tahun 2021. Hasil yang diperoleh oleh Garis Hitam Project pada ajang penghargaan ini tentunya juga akan dikembalikan lagi kepada para mantan narapidana perempuan dan warga binaan yang telah berkontribusi dan bersinergi dengan baik dalam menjalankan setiap aktivitas kewirausahaan yang ada di Garis Hitam Project. Melalui program Nurani Astra Berbagi untuk Negeri, Astra juga menjadikan Garis Hitam Project sebagai salah satu mitra penyaluran bantuan Astra International yang bantuannya ditujukan kepada para mantan narapidana di lapas Mamuju dan juga kepada masyarakat di Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju yang terdampak banjir.

Adanya hal positif yang dijalankan oleh Garis Hitam Project bersama dengan mantan narapidana perempuan dan warga binaan Kota Mamuju ini diharapkan dapat memberikan dampak perubahan yang baik bagi masyarakat Indonesia terutama dalam hal kesetaraan sosial diantara sesama manusia.
#kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News