inilah tiga caraku melestarikan kebudayaan secara sederhana - News | Good News From Indonesia 2023

Inilah Tiga Caraku Melestarikan Kebudayaan Secara Sederhana

Inilah Tiga Caraku Melestarikan Kebudayaan Secara Sederhana
images info

#LombaArtikelPKN2023 #PekanKebudayaanNasional2023 #IndonesiaMelumbunguntukMelambung

Kebudayaan itu penting. Kebudayaan mencerminkan identitas kita dan dari lingkungan mana kita berasal. Melestarikan kebudayaan penting tidak hanya untuk menjaga eksistensinya kepada generasi penerus, tetapi juga menunjukkan martabat kita sebagai bangsa yang baik dan positif yaitu bangsa Indonesia.

Melestarikan kebudayaan menjadi suatu hal yang dianggap menantang, khususnya di tengah serbuan unsur kebudayaan asing yang sedang populer. Menemukan mereka yang mengerti betul dan bisa meneruskan suatu kebudayaan juga seringkali terasa sulit di tengah era yang semakin modern dan diisi oleh penuhnya kesibukan dalam bekerja sehari-hari. Akan tetapi, sesungguhnya kebudayaan tidak sempit dan tidak serumit apa yang seringkali dibayangkan.

Menurut Edward Burnett Tylor, Clifford Geertz, dan Koentjaraningrat sebagaimana dikutip oleh Detikcom, cakupan kebudayaan mencakup berbagai hasil pemikiran dan kebiasaan kita sebagai manusia. Selain kesenian dan adat istiadat seperti yang banyak kita kenal, kebudayaan juga mencakup pengetahuan, kepercayaan, hukum, moral, kemampuan, sampai cara bersikap.

Cakupan luas ini yang lebih sering menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari sampai ke tindakan yang kecil dan berlangsung sepanjang hidup. Untuk itu, saya baik sebagai diri sendiri maupun kelompok berusaha melestarikan kebudayaan itu sendiri.

Makan bersama

Beberapa daerah memiliki kebiasaan makan bersama yang berbeda-beda, misalnya ngeliwet atau tumpengan di Jawa. Apapun sajiannya dan bagaimanapun cara menyantapnya, inti dari tradisi ini terletak pada silaturahmi yang terjalin.

Di rumah dan di tempat kerja, saya selalu membiasakan diri untuk makan bersama dan menjalin pembicaraan ringan. Kami pun memprioritaskan makanan dengan cita rasa Nusantara atau bahannya berasal dari produksi dalam negeri.

Belajar bahasa daerah

Di tempat kerja, kami lebih banyak menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris untuk komunikasi formal, tergantung pada lawan bicara kami. Agar pengetahuan kami terhadap bahasa-bahasa daerah di Indonesia tidak luntur, sesekali kami menyempatkan diri untuk belajar bahasa daerah berdasarkan asal kami masing-masing dalam mengobrol santai.

Terkadang kami juga menggunakan bahasa daerah yang dipelajari ini dalam percakapan santai di ponsel, misalnya mengucapkan selamat ulang tahun kepada rekan kerja yang lain.

Mengutamakan musyawarah mufakat dengan bijaksana

Musyawarah mufakat adalah ciri khas bangsa kita dalam mengambil keputusan, di mana ini tertuang sebagai bagian dari budaya Pancasila berdasarkan sila keempat Pancasila. Proses pengambilan keputusan dilakukan dengan bijaksana untuk menghasilkan solusi terbaik.

Jika suara yang perlu dipertimbangkan cukup banyak, proses musyawarah ini dapat menggunakan perwakilan.

Dalam kehidupan sehari-hari, kami selalu berusaha untuk mengutamakan musyawarah mufakat daripada voting meskipun seringkali memang membutuhkan waktu yang lebih lama. Semua pihak yang terlibat diusahakan memberikan sudut pandangnya masing-masing dan solusi dirumuskan untuk memenuhi semua sudut pandang tersebut.

Mereka pun diberikan kesempatan untuk menilai kembali dan merevisi solusi sampai mencapai kata sepakat.

Dalam kondisi di mana pengambilan keputusan melibatkan banyak pihak dan mengumpulkan semuanya dalam satu wadah terasa sulit, kami bergabung ke dalam kelompok-kelompok untuk mengumpulkan aspirasi.

Perwakilan dipilih berdasarkan kesepakatan bersama untuk menyampaikan aspirasi yang akan dibahas dengan perwakilan lain untuk mengambil keputusan. Jika ada hal yang cukup berbeda dengan pembahasan dalam kelompok dan kondisi memungkinkan, perwakilan akan bertanya kembali ke dalam kelompoknya apakah mereka setuju dengan perubahan tersebut.

Dengan demikian, semua orang menyetujui, memahami konsekuensi, dan bersemangat dalam melaksanakan solusi yang diputuskan.

Sekian usahaku sebagai bagian dari anak bangsa dalam melestarikan kebudayaan. Kami tentu berharap bisa berkontribusi lebih baik lagi dalam mempelajari dan menyebarluaskan budaya yang bisa dilihat secara eksplisit seperti lagu dan tarian daerah.

Akan tetapi, dengan keterbatasan waktu yang ada kami berusaha untuk setidaknya merefleksikan esensi dari budaya bangsa dalam kehidupan sehari-hari.

Mengutip pernyataan KH Said Aqil Siroj dalam NU Online, budaya bangsa yang harus dijaga berkaitan dengan karakter dan nilai luhur bangsa kita, termasuk toleransi, gotong royong, dan akhlak mulia.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

CE
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.