Tiga mahasiswa IPB University menciptakan TrunkTone, material peredam suara yang terbuat dari batang kelapa sawit (Oil Palm Trunk/OPT) dan tandan kosong (Empty Fruit Bunch/EFB). Limbah kelapa sawit yang selama ini kerap dipandang tak memiliki nilai guna berhasil diolah menjadi produk inovatif oleh tim di bawah bimbingan Dr. Yessie Widya Sari yang terdiri dari Annisa Nur Azahra, Pristy Tasya Nabila, dan Salsabilla Permata Bayah.
Berkat gagasan ini, tim IPB meraih Juara Pertama sekaligus penghargaan Best Presentation pada ajang International Oil Palm Trunk Product Design Competition 2025 di Bogor, mengungguli 39 tim peserta dari berbagai perguruan tinggi dunia. TrunkTone dinilai orisinal, memiliki prospek komersial, serta mampu menekan transmisi suara hingga 13 dB dengan koefisien peredaman 0,8, sesuai standar nasional akustik.
“Kami memilih TrunkTone karena originalitasnya, market ready, dan sifatnya yang groundbreaking,” ujar salah satu juri, Faristama Aryasa, CEO Katalis.co.
Kompetisi tersebut merupakan bagian dari program SustainPalm, hasil kerja sama Indonesia dan Belanda yang melibatkan Wageningen University & Research, Van Hall Larenstein, IPB University, serta Universitas Lambung Mangkurat, dengan dukungan pemerintah. Direktur Industri Hasil Hutan dan Perkebunan Kementerian Perindustrian, Lila Bahktiar, menegaskan bahwa TrunkTone membuktikan limbah sawit dapat diubah menjadi produk bernilai tinggi. Selain TrunkTone, tim mahasiswa IPB juga memperkenalkan inovasi lain berupa Palmlight, lampu tidur berbahan batang sawit, yang berhasil masuk hingga babak final kompetisi.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News